Turut Berduka Cita Fauzan :)

Salah satu teman kita di 92 baru saja kehilangan, AYAH dari Ahmad Fauzan Bagaskoro (Fauzan) wafat tadi malam (hari minggu/malam senin). Kami semua mengucapkan :

“Turut Berduka Cita sebesar-besarnya atas meninggalnya Ayah dari Fauzan, Semoga amal ibadah almarhum diterima disisi-Nya, dan semoga saja Fauzan dan keluarganya dapat diberi kesabaran dan ketabahan.”

Namun, dibalik semua itu, terlihat pula kedekatan dan kekompakan anak-anak 92. Hampir semua anak datang ke rumah Fauzan dan iring-iringan mengantar kepergian ayahnya ke tempat peristirahatan yang terakhir. Pasukan iring-iringan 92 ada yang naik motor (Agi-Agung, Dimar-Amira, Azka-Anto, Faris93-Upi, dll), ada pula yang naik mobil (mobilnya Ruandra, dia yang bawa. Yang numpang Ratu, Dita, Rani, Yasmin, Irani, Deya, & Laila).

Selama di perjalanan, yang dimobil pada bergila ria (?), banyak kalimat aneh yang terlontar diantaranya,

“Upi sama Faris cocok ya?”

“Azka ganteng ya.. *satu mobil nengok ke Irani* Tapi kalo pake helm terus helmnya ditutup”

“Ruandra bawanya santai aja, itu ada tiang mau lo tabrak”

Dan masih banyak yang lainnya, tapi kalo yang dimotor gak tau deh pada ngomongin apaan.

Akan tetapi, ada beberapa anak yang tidak ikut mengantarkan ke makam karena TERSASAR. Harusnya ke kiri pada ke kanan (pas dijalan kearah makam).

Sesampainya anak 92 di makam, acara pemakaman sudah ditengah jalan. Jenazahnya baru saja dimasukkan ke liang lahat. Setelah jenazah dikubur, kami semua bersalaman dengan Fauzan dan ibunya Fauzan. Ibu nya terlihat sangat sedih dan bisa dibilang cukup pucat, ia pun masuk ke mobil dengan dibopong (bahasanya apa ya?).

Setelah selesainya acara pemakaman itu, kami pun pulang ke rumahnya masing-masing.

Jadi intinya, TERNYATA ANAK 92 CARE BANGET YA SAMA FAUZAN. udah gitu pada kompak banget lagi, padahal ada yang lagi ada masalah *curcol. Walaupun pada sering jail ke dia, semuanya tetap datang dipemakaman ayahnya. Semoga aja setelah ini, Fauzan bisa aman tentram di sekolah. Kan ada tuh di Al Quran, tapi gue lupa isinya gimana, kata Agi isinya “menghardik anak yatim termasuk dosa besar”.